
Drone Tebar Benih : Akselerasi Produksi Beras Nasional
Tuban, 23/11/2023. Revolusi industri 4.0 merupakan kerangka teknologi yang diterapkan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mentransformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern. Kerangka ini sekaligus jawaban atas pesatnya modernisasi yang bisa memenuhi kebutuhan. Salah satu yang teknologi 4.0 yang dapat menjadi solusi dari kurangnya sumber daya manusia pertanaman dan untuk memikat generasi muda dan millenial ke dunia pertanian adalah teknologi Drone. Penggunaan teknologi drone dengan sistem informasi dan telekomunikasi diyakini akan meningkatkan efisiensi biaya produksi padi.
Drone penebar benih padi ini merupakan salah satu dari 4 jenis drone yang dikembangkan oleh Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) yang saat ini bertranformasi menjadi Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mekanisasi Pertanian (BBPSI Mektan) Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, Kementerian Pertanian (BSIP Kementan).
Dengan mengaplikasi sebar benih tipe sebar (Broadcast) dengan pengatur pengeluaran benih padi (seed metering devices). Drone ini mempunyai kapasitas muat sekitar 15 kg benih padi, kecepatan tanam 2-3 km/jam dengan ketinggian 1,5-2 m dari permukaan tanah, lebar kerja 4 meter, kapasitas kerja 0,8-1 ha/jam. Jumlah benih rata-rata 144 butir/m2, sementara dari perhitungan, kecepatan padi yang ditebar dari drone adalah 6,3 m/det (21,6 km/jam). Mengoperasikan drone penebar benih padi ini terbilang sederhana. Operator hanya memasukkan data program ke remote control. Tangki benih padi atau hopper diisi terlebih dahulu. Dari kapasitas 15 kg tangki harus diisi 80 % bagian saja atau 12 kg dengan bukaan sebesar 70%.
Namun pada pengaplikasian drone ini adalah kemampuan operator dan asisten operator dalam mempersiapkan perangkat drone nya, benih serta yang tak kalah penting adalah pertimbangan kondisi cuaca tidak boleh luput sebelum mengaplikasikan drone penebar benih. Drone belum dapat dioperasikan dalam kondisi hujan dan berangin kencang.
Pada kesempatan kunjungan Menteri Pertanian Amran Sulaeman ke Kabupaten Tuban, Jawa Timur (23/11/2023) teknologi drone tebar benih kembali di hadirkan untuk menggaet minat petani muda millenial untuk mengatasi kelangkaan tenaga kerja dan menghadirkan lapangan kerja baru di bidang pertanian untuk mendukung program Kemeneterian Pertanian dalam mengakselerasi produuksi beras nasional Indonesia. Disela kunjungan tersebut Mentan Amran kembali mengingatkan teknologi drone tipe larikan yang menjadi keingingan beliau pada tahun 2018 silam dan teknologi tersebut telah tersedia di BBPSI Mektan Tangerang.
Apresiasi mentan Amran, penerapan teknologi drone menjadi salah satu solusi dalam peningkatan produksi beras nasional di jaman digital sekarang ini, ungkapnya kepada Gubernur Jatim Khofifah dan Bupati Tuban yang pada saat kunjungan kerja kemarin turut mendampinginya. Hal ini disambut gembira oleh petani muda millenial Kabupaten Tuban yang ingin segera mengaplikasikan teknologi ini didaerannya dan disambut positif oleh Mentan Amran dengan senyum khasnya.
Mentan Amran mengapresiasi kerja keras Petani di Kabupaten Tuban yang secara konsisten telah membantu neningkatkan stok cadangan beras nasional. "Nomor 1 penyuplai beras di Indonesia, surplus. Nomor 1 penyuplai jagung di Indonesia. Kita bisa menyuplai pangan Indonesia dari Tuban," tuturnya.
"Ini pangan harus kita jaga. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Saya yakin kita bisa tingkatkan produksi dengan kebersamaan kita semua," tutup Mentan Amran.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini Kabupaten Tuban telah mencapai IP300 atau tanam dan panen tiga kali setahun. Meskipun di masa kemarau, Kabupaten Tuban tetap dapat panen berkat adanya sungai Bengawan Solo.
"Data y-on-y per september 2022-2023 kita, Jawa Timur surplus 9,23 persen. Prediksi BPS sampai bulan Desember kita tetap tertinggi di antara 10 Provinsi. Produksi Padi di Jawa Timur tertinggi di Indonesia tahun 2020, 2021, 2022, dan 2023 karena sinergitas diantara seluruh tim pertanian," katanya. (TS/Ihsan)